5 Hal Ini Harus Dihindari Dalam TOEFL

Tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes standar internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris non-natif. Tes ini sangat penting bagi mereka yang ingin melanjutkan studi di negara-negara berbahasa Inggris atau mencari pekerjaan di lingkungan kerja internasional. Untuk mencapai skor yang baik, ada beberapa hal yang harus dihindari saat menghadapi tes TOEFL. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Prokrastinasi


Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda atau menghindari melakukan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat. Dalam konteks persiapan tes TOEFL, prokrastinasi merujuk pada kecenderungan untuk menunda-nunda persiapan yang diperlukan untuk menghadapi tes tersebut.

    Beberapa faktor yang mendorong prokrastinasi dalam persiapan tes TOEFL adalah kurangnya motivasi, rasa takut gagal, kecemasan, atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya persiapan yang intensif. Berikut ini adalah beberapa perilaku yang seringkali terkait dengan prokrastinasi:

    Penundaan memulai persiapan: Seseorang yang mengalami prokrastinasi akan sering menunda memulai persiapan untuk tes TOEFL. Mereka mungkin merasa bahwa masih ada banyak waktu atau bahwa mereka bisa melakukan persiapan dalam waktu singkat di akhir periode persiapan.

    Pemilihan aktivitas yang tidak produktif: Orang yang prokrastinasi cenderung menghabiskan waktu dengan melakukan aktivitas yang tidak produktif atau menghibur diri sendiri sebagai alasan untuk menunda persiapan. Mereka mungkin menghabiskan waktu bermain game, menonton film, atau bersosialisasi secara berlebihan sebagai pengalihan dari persiapan yang seharusnya dilakukan.

    Tidak memprioritaskan persiapan: Prokrastinator cenderung tidak memprioritaskan persiapan tes TOEFL dalam jadwal harian mereka. Mereka mungkin menganggapnya sebagai tugas yang kurang penting atau menempatkannya di bagian bawah daftar prioritas mereka.

    Perasaan kewalahan: Beberapa orang yang mengalami prokrastinasi mungkin merasa kewalahan oleh tugas yang harus dilakukan. Mereka mungkin merasa tidak yakin dari mana harus memulai atau merasa terbebani oleh jumlah materi yang harus dipelajari. Akibatnya, mereka memilih untuk menunda-nunda persiapan.

    Penundaan latihan: Persiapan yang intensif untuk tes TOEFL melibatkan banyak latihan dan berlatih secara teratur. Namun, prokrastinator seringkali menunda-nunda latihan ini atau tidak konsisten dalam melakukannya. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan latihan yang menantang atau merasa bahwa mereka belum siap untuk menghadapinya.

    Prokrastinasi dalam persiapan tes TOEFL dapat menjadi penghalang serius dalam mencapai hasil yang diinginkan. Untuk menghindari prokrastinasi, penting untuk memahami pentingnya persiapan yang konsisten, mengatur jadwal yang terstruktur, mencari dukungan dari teman atau keluarga, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan mengatasi kecenderungan prokrastinasi, kamu dapat memaksimalkan potensi kamu dalam menghadapi tes TOEFL dengan persiapan yang memadai.

    2. Kurangnya pemahaman tentang format tes:


    Kurangnya pemahaman tentang format tes TOEFL dapat menjadi hambatan dalam persiapan yang efektif. Pemahaman yang baik tentang format tes sangat penting karena membantu kamu untuk mengembangkan strategi yang tepat dalam menjawab pertanyaan dan memanfaatkan waktu dengan efisien. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang format tes TOEFL:

    Bagian-Bagian Tes: Tes TOEFL terdiri dari empat bagian utama, yaitu Listening (Mendengarkan), Reading (Membaca), Speaking (Berbicara), dan Writing (Menulis). Setiap bagian memiliki tujuan dan tipe pertanyaan yang berbeda. Penting untuk memahami komponen-komponen ini agar dapat mengalokasikan waktu dan upaya yang tepat untuk masing-masing bagian.

    Jenis Pertanyaan: Di setiap bagian, terdapat berbagai jenis pertanyaan yang diuji. Misalnya, dalam Reading, kamu mungkin akan menemui pertanyaan multiple choice, fill-in-the-blank, atau menentukan informasi utama dari sebuah teks. Memahami jenis-jenis pertanyaan ini membantu kamu mengenali pola dan mengembangkan strategi dalam menjawabnya.

    Durasi dan Jumlah Soal: Setiap bagian tes TOEFL memiliki durasi waktu yang ditentukan dan jumlah soal yang berbeda. Misalnya, bagian Listening biasanya memiliki 4-6 rekaman audio yang diikuti dengan pertanyaan yang harus dijawab dalam waktu tertentu. Mengetahui berapa lama waktu yang diberikan dan berapa banyak soal yang harus diselesaikan membantu kamu dalam mengatur waktu dengan baik saat menjawab pertanyaan.

    Skor dan Penilaian: Tes TOEFL menggunakan sistem penilaian yang khas. Memahami skor yang diharapkan dalam setiap bagian dan bagaimana penilaian dilakukan akan membantu kamu untuk fokus pada area-area yang perlu ditingkatkan. Misalnya, dalam Speaking, kemampuan menyampaikan ide secara terstruktur dan penggunaan tata bahasa yang baik memiliki peran penting dalam penilaian.

    Strategi Jawaban: Setiap bagian tes TOEFL memiliki strategi jawaban yang efektif. Misalnya, dalam Reading, mengembangkan keterampilan scan dan skimming dapat membantu kamu dalam menemukan informasi yang relevan dengan cepat. Mengetahui strategi-strategi ini membantu kamu untuk meningkatkan efisiensi dalam menjawab pertanyaan.

    Untuk memahami format tes TOEFL dengan baik, disarankan untuk menggunakan sumber daya resmi, seperti buku panduan resmi TOEFL atau situs web yang menyediakan contoh soal dan penjelasan. Selain itu, melibatkan diri dalam latihan yang konsisten dan mengerjakan contoh soal dalam kondisi yang mirip dengan tes sesungguhnya juga membantu kamu mengenali format dan meningkatkan keterampilan kamu dalam menghadapinya.

    3. Tidak berlatih secara konsisten:


    Tidak berlatih secara konsisten adalah perilaku yang harus dihindari saat mempersiapkan tes TOEFL. Konsistensi dalam berlatih sangat penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan memperoleh skor yang baik dalam tes tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami mengenai tidak berlatih secara konsisten:

    Rendahnya kemajuan: Jika kamu tidak berlatih secara konsisten, kemajuan kamu dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris akan lambat. Berlatih secara teratur membantu memperkuat kosakata, tata bahasa, kemampuan mendengarkan, dan keterampilan berbicara. Tanpa latihan yang konsisten, sulit untuk mengasah keterampilan yang diperlukan dalam tes TOEFL.

    Kelemahan dalam menghadapi tipe pertanyaan: Tes TOEFL melibatkan berbagai jenis pertanyaan yang menguji berbagai aspek kemampuan bahasa Inggris kamu. Jika kamu tidak berlatih secara konsisten, kamu mungkin tidak terbiasa dengan tipe pertanyaan tersebut. Berlatih secara teratur membantu kamu memahami format dan strategi jawaban yang efektif untuk setiap tipe pertanyaan.

    Kurangnya kesiapan dalam mengelola waktu: Tes TOEFL memiliki batasan waktu yang ketat untuk setiap bagian. Tidak berlatih secara konsisten dapat menyebabkan kurangnya kesiapan dalam mengelola waktu dengan efisien. Dengan berlatih secara teratur, kamu dapat mengembangkan pemahaman tentang seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap pertanyaan atau bagian, sehingga kamu dapat mengatur waktu kamu dengan baik saat mengerjakan tes.

    Rasa kurang percaya diri: Ketidakberlatihan secara konsisten dapat menciptakan rasa kurang percaya diri dalam menghadapi tes TOEFL. Kurangnya latihan dapat membuat kamu merasa tidak siap dan tidak yakin dalam menghadapi tipe pertanyaan atau tugas yang muncul dalam tes. Dalam proses persiapan yang konsisten, kamu dapat membangun kepercayaan diri dan mengurangi rasa cemas saat menghadapi tes.

    Kelelahan saat menghadapi tes: Tes TOEFL adalah tes yang intensif dan memerlukan konsentrasi yang tinggi. Jika kamu tidak berlatih secara konsisten, kamu mungkin akan merasa lebih lelah dan kurang terbiasa dengan kondisi tes yang sebenarnya. Berlatih secara teratur membantu kamu membangun ketahanan mental dan fisik yang diperlukan untuk menghadapi tes dengan baik.

    Untuk menghindari tidak berlatih secara konsisten, buatlah jadwal latihan yang teratur dan patuhi komitmen tersebut. Aturlah waktu harian atau mingguan untuk melibatkan diri dalam latihan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis dalam bahasa Inggris. Manfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti buku latihan, aplikasi seluler, atau kursus online, untuk mendukung persiapan kamu. Dengan berlatih secara konsisten, kamu akan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kamu secara signifikan dan meningkatkan peluang keberhasilan kamu dalam tes TOEFL.

    4. Mengabaikan keterampilan mendengarkan:


    Mengabaikan keterampilan mendengarkan adalah kesalahan yang harus dihindari dalam persiapan tes TOEFL. Keterampilan mendengarkan yang baik sangat penting dalam tes ini, karena sebagian besar bagian Listening (Mendengarkan) menguji kemampuan kamu untuk memahami dan menafsirkan informasi yang disampaikan melalui rekaman audio. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengabaikan keterampilan mendengarkan dapat berdampak negatif:

    Memahami Instruksi dan Pertanyaan: Bagian Listening tes TOEFL sering dimulai dengan instruksi yang memberikan petunjuk tentang bagaimana menjawab pertanyaan. Jika kamu tidak memiliki keterampilan mendengarkan yang baik, kamu mungkin kesulitan memahami instruksi tersebut, sehingga menyebabkan kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang mengikuti.

    Memahami Informasi Detail: Tes TOEFL sering menguji kemampuan kamu untuk menangkap informasi detail yang diberikan dalam rekaman audio. Jika kamu tidak berlatih mendengarkan dengan seksama, kamu mungkin melewatkan detail penting yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan secara akurat.

    Menafsirkan Makna Implisit: Rekaman audio dalam tes TOEFL sering mengandung makna implisit atau tidak langsung. Kemampuan mendengarkan yang baik memungkinkan kamu untuk menafsirkan makna yang tersembunyi di balik kata-kata atau ungkapan yang digunakan dalam rekaman. Mengabaikan keterampilan mendengarkan dapat menghambat kemampuan kamu untuk menangkap makna implisit ini.

    Memperhatikan Detail Audio: Tes TOEFL sering kali menguji kemampuan kamu untuk mengenali detail dalam konteks audio, seperti intonasi, vokal, dan penekanan kata-kata. Mengabaikan keterampilan mendengarkan dapat membuat kamu kehilangan nuansa dan informasi tambahan yang dapat membantu kamu menjawab pertanyaan dengan lebih baik.

    Mengikuti Dialog dan Diskusi: Bagian Listening tes TOEFL sering melibatkan dialog atau diskusi antara dua atau lebih pembicara. Kemampuan mendengarkan yang baik memungkinkan kamu untuk mengikuti percakapan dengan baik, mengenali peran dan tujuan setiap pembicara, dan memahami informasi yang disampaikan melalui interaksi tersebut.

    5. Mengabaikan kosakata dan tata bahasa:


    Mengabaikan kosakata dan tata bahasa adalah kesalahan yang sering dilakukan dan harus dihindari saat mempersiapkan tes TOEFL. Kosakata yang kaya dan penggunaan tata bahasa yang tepat merupakan dua aspek penting dalam memahami dan mengkomunikasikan bahasa Inggris dengan baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengabaikan kosakata dan tata bahasa dapat berdampak negatif:

    Pemahaman Bacaan: Bagian Reading (Membaca) dalam tes TOEFL menguji kemampuan kamu untuk memahami teks yang kompleks. Memiliki kosakata yang luas memungkinkan kamu untuk mengenali dan memahami kata-kata yang digunakan dalam teks. Pemahaman tata bahasa juga membantu kamu dalam memahami hubungan antara kata-kata dan struktur kalimat yang digunakan dalam teks.

    Komunikasi dalam Writing (Menulis) dan Speaking (Berbicara): Kemampuan menggunakan kosakata yang tepat dan tata bahasa yang benar penting dalam mengekspresikan ide secara efektif. Dalam bagian Writing, penggunaan kosakata yang variatif dan penerapan tata bahasa yang tepat dapat meningkatkan kejelasan dan kekayaan tulisan kamu. Dalam bagian Speaking, kosakata dan tata bahasa yang baik membantu kamu menyampaikan ide dengan lancar dan menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi pemahaman pendengar.

    Memahami Pertanyaan dan Instruksi: Tes TOEFL sering kali memuat pertanyaan dan instruksi yang kompleks. Penguasaan kosakata dan tata bahasa yang baik memudahkan kamu dalam memahami pertanyaan dan instruksi dengan benar, sehingga kamu dapat menjawab pertanyaan secara tepat.

    Kesalahan dalam Listening (Mendengarkan): Memiliki kosakata yang kuat membantu kamu dalam memahami rekaman audio dalam bagian Listening tes TOEFL. Kosakata yang terbatas dapat menyebabkan kesulitan dalam mengenali kata-kata dan frase yang diucapkan dalam rekaman. Pemahaman tata bahasa juga membantu kamu dalam memahami struktur kalimat dan makna yang disampaikan melalui audio.

    Skor Rendah: Pengabaian terhadap kosakata dan tata bahasa dapat berdampak negatif pada skor akhir kamu dalam tes TOEFL. Kosakata dan tata bahasa merupakan dua kriteria penilaian penting dalam tes ini. Jika kamu tidak memperhatikan kedua aspek tersebut, kamu mungkin akan kehilangan poin yang dapat mempengaruhi skor akhir kamu.

    Dalam menghadapi tes TOEFL, persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan. Hindari kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas dan berlatih secara teratur untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kamu. Ingatlah bahwa tidak ada jalan pintas untuk sukses dalam tes ini. Tetaplah fokus, bersabar, dan percayalah pada kemampuan diri sendiri. Semoga berhasil dalam tes TOEFL kamu!

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

    Ads Blocker Detected!!!

    Mohon nonaktifkan dulu adblockernya ya. Agar website ini bisa terus diakses secara gratis.

    Terimakasih !!!

    error: Content is protected !!
    Scroll to Top